Articles

Mengoptimalkan Aliran Residu dalam Produksi Pakan: Komitmen De Heus Indonesia terhadap Rantai Pasok Berkelanjutan

21 Februari 2025
-
3 Menit

Sebagai bagian dari komitmen global terhadap keberlanjutan, De Heus Indonesia mengadopsi pilar Sustainable Supply Chain yang telah diterapkan secara global. Pilar ini berfokus pada optimalisasi rantai pasok untuk meminimalkan dampak lingkungan dalam produksi pakan ternak. Salah satu strategi utama dalam implementasi rantai pasok berkelanjutan adalah penggunaan aliran residu (residual flows) sebagai bahan baku pakan.

Pengertian Aliran Residu

Aliran residua tau residual flow merujuk pada bahan-bahan sampingan dari proses produksi pangan dan industri yang tidak lagi digunakan untuk konsumsi manusia, tetapi masih memiliki nilai nutrisi bagi hewan. Bahan-bahan ini dapat berupa limbah makanan, produk sampingan dari pengolahan minyak nabati, hasil sampingan dari industri susu, serta sisa-sisa produksi roti atau makanan olahan lainnya.

Dengan memanfaatkan aliran residu dalam formulasi pakan ternak, De Heus tidak hanya mengurangi pemborosan pangan, tetapi juga menciptakan sistem produksi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Pendekatan ini mendukung prinsip ekonomi sirkular dengan mengoptimalkan sumber daya yang sudah tersedia untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik dalam industri pakan ternak.

Hierarki Produksi Pangan

Dalam menentukan apakah suatu bahan termasuk dalam kategori aliran residu, De Heus mengacu pada hierarki produksi pangan yang mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk dampak lingkungan dan nilai gizi. Berdasarkan analisis internal, berikut adalah diagram penentuan aliran residu beserta istilah penting dalam proses penentuannya:

Istilah Peting dalam Penentuan Aliran Residu

  1. Bahan Baku Mikro – Bahan aditif dalam jumlah kecil yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pakan seperti mineral, bahan baku mikro, dan premiks.
  2. Alasan Penggunaan Lahan – Faktor utama yang menentukan penggunaan lahan untuk memproduksi suatu bahan baku. Sebagai contoh, petani menggunakan  lahan untuk memproduksi beras sebagai tujuan utamanya. Sehingga, produk sampingan seperti dedak, sekam dan jerami termasuk ke dalam residual flow.
  3. Pangan Tidak Terpakai – Bahan pangan yang tidak lagi ditujukan untuk konsumsi manusia karena alasan komersial atau karena cacat produksi dan yang tidak menimbulkan risiko bagi manusia atau hewan.
  4. Co-Product – Produk sampingan adalah bahan pakan yang dihasilkan dari suatu proses yang aktivitas utamanya diarahkan untuk menghasilkan produk konsumsi yang berbeda, seperti minuman, makanan, biofuel, atau aplikasi industri lainnya. Produk ini merupakan hasil yang tidak dapat dihindari dari proses utama, tetapi tetap memiliki nilai dalam nutrisi hewan.

Implementasi Aliran Residu dalam Produksi Pakan di De Heus Indonesia

De Heus Indonesia telah berhasil mengintegrasikan sekitar 25-30% aliran residu dalam produksi pakan ternaknya. Beberapa bahan yang telah digunakan meliputi:

  • Menir – Menir atau Broken Rice merupakan beras konsumsi yang memiliki kualitas fisik dibawah standar. Menir memiliki kualitas nutrisi yang baik sehingga dapat meningkatkan nutrisi sumber energi bagi ayam.
  • Whey Powder – Merupakan produk sampingan (Co-product) dari industry pengolahan keju dan yoghurt. Whey Powder memiliki nilai protein tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai protein dalam formulasi pakan unggas. Selain itu,

De Heus terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan pemanfaatan aliran residu lainnya guna mendukung inovasi dalam formulasi pakan. Beberapa aliran residu lainnya

Komitmen De Heus terhadap Pengurangan Emisi Karbon dan Keberlanjutan

Dengan mengoptimalkan penggunaan aliran residu dalam rantai pasok, De Heus Indonesia berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon global serta menciptakan sistem produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan target jangka panjang perusahaan dalam mendukung keberlanjutan industri peternakan dan menciptakan dampak positif bagi generasi mendatang.

Sebagai pemimpin dalam industri pakan ternak, De Heus Indonesia terus berinovasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan rantai pasok serta menciptakan solusi pakan yang hijau dan bertanggung jawab.