Peluang Menggiurkan dalam Budidaya Udang!
Budidaya udang telah menjadi industri yang berkembang pesat di seluruh dunia. Mengutip data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2020 , Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan volume produksi udang terbesar di dunia. Disebutkan bahwa volume produksi udang Indonesia pada tahun 2022 mencapai 1.099.976 ton. Pemerintah pun menargetkan kenaikan produksi udang lokal hingga 2 juta ton untuk 2024. Kualitas dari udang asal Indonesia yang diakui oleh pasar global membuat pasar ekspor terbuka lebar bagi komoditas udang.
Tidak hanya digunakan sebagai makanan yang lezat, udang juga dapat menjadi sumber penghasilan yang signifikan bagi para petani udang lokal. Aspek terpenting dalam budidaya udang yang sukses meliputi pemilihan benur, penggunaan pakan yang tepat serta manajemen air yang sesuai dengan kebutuhan udang. Dalam artikel ini, akan kita bahas panduan lengkap dan mendetail mengenai pakan udang untuk membantu Anda memahami apa yang perlu diperhatikan dalam berbudidaya udang.
1. Pemilihan Benur Berkualitas
Tahap awal yang penting dalam berbudidaya udang adalah pemilihan benur yang berkualitas. Benur yang berkualitas merupakan penunjang budidaya yang berhasil. Pastikan benur yang digunakan dalam berbudidaya memiliki genetik yang unggul dan terbebas dari penyakit. Beberapa pembibit benur menyertakan sertifikat Specific Pathogen Free (SPF) yang menyatakan bahwa udang terbebas dari penyakit seperti Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (APHND), White Spot Syndrome Virus (WSSV), White Feces Disease (WFD) dan beberapa penyakit lainnya.
Sertifikat lain yang menjamin benur udang berkualitas adalah Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Sertifikat ini menyatakan bahwa pembenihan benur dilakukan sesuai dengan kriteria dan persyaratan teknis, manajemen, keamanan pangan, dan lingkungan. Selain itu Anda juga dapat melihat ciri ciri fisik udang yang sehat seperti pergerakan benur yang aktif, ukuran yang seragam, dan peka terhadap rangsangan dari luar.
2. Pakan Udang
Pakan merupakan sumber nutrisi bagi kebutuhan udang untuk melakukan fungsi metabolisme hariannya dan melakukan proses pertumbuhan. Sehingga pemberian pakan dengan tepat nutrisi dapat memberikan korelasi positif bagi hasil akhir yang baik. Umumnya pakan untuk berbudidaya udang dapat dibagi kedalam dua jenis utama yaitu pakan alami dan pakan buatan.
A. Pakan Alami
Pakan alami melibatkan penggunaan organisme hidup sebagai makanan untuk udang. Penggunaan pakan alami dapat membuat periode budidaya Anda lebih ekonomis jika dipersiapkan dengan matang. Perlu persiapan untuk menjaga ketersediaan pakan alami agar manajemen pemberian pakan agar asupan nutrisi tidak terganggu. Jenis pakan alami yang umum digunakan dalam budidaya udang meliputi berbagai jenis plankton. Jenis plankton yang umumnya dibudidayakan sebagai alternatif pakan adalah:
Artemia
Merupakan plankton hewani atau zooplankton yang populer dalam budidaya komoditas air tawar. Ukurannya yang kecil membuatnya cocok untuk diberikan pada larva udang stadia larva untuk menyesuaikan ukutan mulut udang yang kecil. Artemia juga memiliki nilai nutrisi yang tinggi seperti pada table berikut:
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Artemia (Marihati, 2013)
Penggunaan pakan alami memiliki keuntungan karena menyerupai pakan udang di habitat alaminya, tetapi perlu diingat bahwa pemberian pakan alami dapat memberikan resiko sebagai vektor penyebaran penyakit. Selain itu, memelihara pakan alami memerlukan usaha ekstra dalam pemeliharaan dan pembesarannya.
B. Pakan Buatan (Pellet)
Pakan buatan adalah jenis pakan yang paling umum digunakan dalam budidaya udang. Pakan ini tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, dan komposisi nutrisi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan udang Anda sehingga dapat disesuaikan dengan ukuran udang pada setiap fase pertumbuhannya seperti starter, grower, dan finisher. Pakan udang buatan memiliki nutrisi yang stabil karena dibuat menggunakan bahan pakan dan formula yang disesuaikan. Selain itu, ketersediaannya yang cukup stabil membuat pakan buatan cocok untuk diberikan pada sistem budidaya udang intensif.
Beberapa jenis pakan udang buatan terbaik dari De Heus Indonesia!
Pakan Powder
Memiliki ukuran <1,6mm yang ditujukan untuk pembesaran udang fase starter. Pakan jenis powder cocok diberikan pada udang dengan umur di bawah 15 hari yang masih memiliki bukaan mulut yang kecil.
Pakan Crumble
Cocok diberikan untuk udang pada fase grower yang sudah mampu beradaptasi seiring bertambahnya ukuran mulut udang. Pakan ini memiliki ukuran diantara 1,6-2,0mm yang cocok diberikan untuk udang berumur 16-45 hari.
Pakan Pellet
Diberikan pada udang dewasa fase finisher hingga waktu panennya. Umumnya tersedia dalam ukuran >2,0mm yang disesuaikan seiring dengan bertambah besarnya udang.
Tabel 2. Penyesuaian Ukuran Pakan Udang Vaname (SNI 01-7246-2006)
Pemilihan pakan buatan yang tepat sangat penting sehingga perlunya sistem pemberian pakan yang sesuai dengan tujuan berbudidaya. Pilih pakan yang dirancang khusus untuk spesies udang yang Anda budidayakan dan sesuaikan dengan kondisi lingkungan budidaya Anda. Berikut ini panduan pemberian pakan udang berdasarkan Standar Nasional Indonesia.
3. Kebutuhan Nutrisi Udang
Setiap fase pertumbuhan udang memerlukan nutrisi yang berbeda. Kebutuhan utama udang meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Pastikan bahwa pakan yang Anda pilih mengandung nutrisi yang sesuai dengan tahap pertumbuhan udang Anda.
Tabel 3. Standar nutrisi pakan udang setiap fase (SNI 7546-2009)
4. Pemberian Pakan
Pemberian pakan perlu diberikan sesuai dengan kebutuhan fase pertumbuhan udang. Pasalnya, pemberian yang kurang dapat menyebabkan kurang optimalnya pertumbuhan udang, sedangkan pemberian pakan berlebihan (overfeeding) dapat mengurangi kualitas air pembesaran. Endapan pakan yang terakumulasi tinggi dalam kolam budidaya dapat berdampak negatif bagi kualitas air. Frekuensi pemberian pakan udang perlu diberikan dalam beberapa kali sehari. Berikut ini adalah panduan pemberian pakan yang direkomendasikan oleh Standar Nasional Indonesia.
Tabel 4. Anjuran pemberian pakan udang vaname (SNI - 01-7246-2006)
5. Kualitas Air
Kualitas air sangat penting dalam budidaya udang. Air yang baik adalah kunci untuk pertumbuhan dan kesehatan udang. Selama masa pekembangan udang, pemberian pakan dan hasil metabolisme udang akan meningkat sehingga endapan pakan dalam kolam akan terakumulasi dan berdampak pada degradasi kualitas air. Pastikan untuk menjaga pH yang sesuai, suhu yang stabil, dan tingkat amonia yang rendah. Berikut ini standar kualitas air yang direkomendasikan bagi bebagai sistem budidaya udang yang direkomendasikan oleh Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.75 Tahun 2016.
Tabel 5. Rekomendasi kualitas air budidaya udang
6. Pengamatan dan Monitoring
Selalu awasi tingkah laku udang Anda. Disarankan untuk menggunakan sampel populasi udang dalam anco yang dapat mengawasi tingkah laku udang terhadap kualitas air. Jika Anda melihat tanda-tanda mereka tidak makan atau terlihat sakit, segera tindak lanjuti. Pengamatan yang cermat akan membantu Anda mengidentifikasi masalah dengan pakan atau lingkungan lebih awal yang dapat diperbaiki.
7. Konsultasi dengan Ahli
Jika Anda baru memulai budidaya udang, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli atau bergabung dengan komunitas budidaya udang. Dengan bekerjasama dengan ahli budidaya udang Anda dapat mengetahui informasi lengkap mulai dari tips dan tren budidaya, saran pemberian pakan, pemantauan kesehatan udang dan analisa kualitas air budidaya Anda. Di De Heus kami mendukung pembudidaya udang dengan berbagai upaya pendampingan lapang yang holistik untuk meningkatkan keberhasilan Anda.
Setiap hari kami mengunjungi ratusan rekan pembudidaya
Salah satu teknik budidaya yang kami kembangkan bersama rekan pembudidaya kami adalah Synbiotics. Dengan menggabungkan prebiotic dan probiotik dalam sistem budidaya Anda, kami bertujuan untuk meningkatkan kecernaan nutrisi udang dan meningkatkan kualitas air dari pengolahan hasil metabolisme udang. Pembudidaya yang mengaplikasikan sistem synbiotic dalam budidayanya telah berhasil menurunkan tingkat infeksi sebesar 70% dan meningkatkan profitabilitas budidaya sebesar 20%. Keberhasilan Anda dalam berbudidaya adalah tujuan kami.
Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat meningkatkan hasil panen udang Anda dan memastikan keberlanjutan operasi Anda dalam jangka panjang. Ingatlah bahwa pengetahuan dan pemahaman Anda tentang pakan udang akan terus berkembang, jadi selalu bersedia untuk belajar dan beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi dalam industri ini.