Pentingnya Warna Air dalam Budidaya Udang
Udang merupakan hewan yang sesnitif terhadap perubahan kualitas perairan apabila tidak sesuai dengan batas toleransinya. Hal ini menyebabkan perlunya memberikan kualitas air yang sesuai untuk mendukung pertumbuhannya. Salah satu faktor yang berperan dalam kualiats air adalah keberadaan plankton yang juga dapat memberikan indikasi dalam warna air tambak. Pembudidaya udang perlu untuk memahami warna air dalam tambak untuk memastikan kondisi biologis tambak, pertumbuhan yang optimal, dan kesehatan udang yang dibesarkan.
Dalam budidaya intensif, parameter ini menjadi kunci untuk manajemen air yang baik. Artikel ini akan menjelaskan warna-warna air tambak, arti masing-masing, dan tindakan yang perlu dilakukan.
Warna Air yang Baik untuk Budidaya Udang
Masing-masing jenis warna air menggambarkan beberapa jenis plankton yang dominan di dalamnya. Dalam persentase yang ideal dalam air, plankton baik ini dapat berperan sebagai makanan alami hingga meningkatkan jumlah oksigen yang terkandung di dalam air tambak untuk membantu keberlangsungan pertumbuhan udang.
Warna Air Hijau Muda
Warna hijau muda menunjukkan dominasi plankton jenis Chlorophyceae, seperti Chlorella dan Scenedesmus.
- Keunggulan: Plankton ini menyediakan oksigen dan pakan alami untuk udang.
- Kecerahan Ideal: Sekitar 35 cm.
- Tips Perawatan: Warna ini perlu dijaga dengan pemberian pupuk mikro mineral secara terkontrol.
Warna Air Coklat Muda
Warna ini mengindikasikan keberadaan Diatom seperti Skeletonema dan Navicula.
- Manfaat: Mendukung perkembangan udang dengan menyediakan pakan alami.
- Kecerahan Ideal: 50-80 cm.
- Perhatian: Warna ini cenderung tidak stabil dan memerlukan kontrol ketat terhadap faktor lingkungan, seperti intensitas hujan.
Warna Air Hijau Kecoklatan
Kombinasi fitoplankton dan zooplankton dalam air memberikan stabilitas ekosistem tambak.
- Cocok untuk Musim Kemarau: Warna ini memberikan keseimbangan alami yang baik.
- Kecerahan Ideal: 20-40 cm.
Warna Air yang Perlu Diwaspadai
Beberapa warna dalam tambak dapat mengindikasikan penurunan kualitas air yang memburuk. Hadirnya jenis plankton yang merugikan dapat menyebabkan beberapa hal seperti pengikatan oksigen dalam tambak dan produksi racun yang dapat membahayakan keberlangsungan hidup udang. Terlalu banyak jumlah plankton dalam tambak juga dapat menyebabkan fenomena plankton blooming yang dapat merugikan dalam budidaya.
Warna Air Hijau Kekuningan
Menunjukkan minimnya fitoplankton dikarenakan belum stabilnya air untuk mendukung pertumbuhan. Tindakan yang disarankan adalah menambah pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan plankton.
- Solusi: Beri pupuk tambahan atau menebar dolomit untuk mendukung fotosintesis plankton.
Warna Air Coklat Kemerahan
Menandakan keberadaan fitoplankton beracun yang mengandung asam sulfat. Segera gunakan kapur dolomit untuk mengurangi pH Asam dalam tambak dan lakukan penggantian air di pagi dan sore hari
- Solusi: Lakukan penggantian air, gunakan kapur dolomit, dan bilas tambak secara menyeluruh.
Warna Air Hijau Kebiruan
Dihasilkan oleh alga hijau biru, yang dapat menyebabkan keropos pada tubuh udang. Air ini harus segera diganti dan diberikan kultur bakteri fermentasi lactobacillus.
Warna Air Coklat Kehitaman
Disebabkan oleh asam organik yang berasal dari pembusukan dasar tambak, warna ini Dapat membahayakan bagi udang..
- Tindakan: Lakukan siphon pada dasar tambak dan berikan dolomit serta fermentasi dedak
Manajemen untuk Warna Air yang Baik
Selain dari keseimbangan plankton yang terkandung di dalam air, Pastikan juga beberapa parameter penting lainnya sudah sesuai dengan kebutuhan udang. Beberapa parameter yang perlu diperhatikan adalah tingkat keasaman (pH).
Pastikan tingkat keasaman (pH) dan oksigen terlarut (DO) berada dalam rentang ideal. Misalnya:
- pH: 8.1-8.3
- Kecerahan: 30-40 cm
- Oksigen terlarut: >4 ppm
Untuk meningkatkan kadar pH air tambak yang dibawah standar, Anda dapat menambahkan kapur sebanyak 50-100 kg/hektar pada pagi hari. Sedangkan, jika pH dalam air terlalu rendah Anda dapat menambahkan molases sebanyak 10-30 kg/hektar.
Warna air adalah indikator yang tidak boleh diabaikan dalam budidaya udang. Warna seperti hijau muda dan coklat muda menjadi acuan untuk tambak berkualitas baik. Sebaliknya, warna seperti coklat kehitaman atau hijau kebiruan memerlukan tindakan korektif segera untuk mencegah kerugian lebih lanjut yang dapat ditimbulkan dalam masa pembesaran lanjut.
Dengan memahami arti setiap warna, pembudidaya dapat melakukan langkah-langkah proaktif untuk menjaga kualitas tambak, memastikan kesehatan udang, dan meningkatkan produktivitas.
Optimalkan budidaya Anda dengan memahami warna air dan manajemen air yang tepat!
Tentang penulis