
Seiring meningkatnya permintaan global akan protein, industri peternakan dan akuakultur menghadapi tekanan untuk meningkatkan keberlanjutan seraya mempertahankan efisiensi produksi. Salah satu cara paling efektif untuk mencapai keseimbangan ini adalah dengan mengurangi nilai Feed Conversion Ratio (FCR). FCR merupakan kemampuan untuk mengubah pakan menjadi protein berkualitas tinggi. Dengan mengoptimalkan konversi pakan, kami dapat mengurangi emisi karbon, meminimalkan limbah, dan mendukung produksi protein hewani yang berkelanjutan.
Apa Itu Feed Conversion Ratio?
Feed Conversion Ratio (FCR) adalah indikator dalam nutrisi hewan, yang dapat menunjukkan jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu kilogram daging, telur, atau susu. FCR yang lebih rendah dapat diartikan bahwa hewan ternak membutuhkan pakan yang lebih sedikit untuk mencapai bobot yang diinginkan pasar. Hal ini dapat berkontribusi pada pengurangan biaya pakan dan dampak lingkungan.
De Heus memahami bahwa peningkatkan konversi pakan bukan hanya tentang keuntungan secara ekonomi bagi peternak, namun juga tentang keberlanjutan. Efisiensi pakan yang lebih tinggi dapat diartikan bahwa lebih sedikit sumber daya yang dibutuhkan seperti penggunaan lahan, air, dan energi untuk menghasilkan jumlah protein hewani yang sama, sehingga pada akhirnya mengurangi jejak karbon lingkungan.
Bagaimana Konversi Pakan Berkontribusi terhadap Keberlanjutan?
1. Mengurangi Emisi Karbon
Peternakan merupakan penyumbang signifikan emisi gas rumah kaca, terutama dari produksi dan pencernaan pakan. Dengan meningkatkan efisiensi pakan, bahan baku yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit, sehingga mengurangi emisi dari proses budidaya, pengolahan, dan transportasi.
2. Memaksimalkan Penyerapan Nutrisi
Pakan berkualitas tinggi dengan komposisi nutrisi yang optimal memastikan bahwa hewan dapat menyerap dan memanfaatkan nutrisi secara lebih efektif, mengurangi limbah dan ekskresi nitrogen. Hal ini berkontribusi pada manajemen limbah yang lebih baik dan mengurangi pencemaran lingkungan.
3. Melestarikan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan pakan yang efisien mampu mengurangi beban terhadap lahan dan air, mencegah deforestasi berlebihan serta konsumsi air yang tinggi yang berasal dari produksi bahan baku pakan. Praktik pemberian pakan yang berkelanjutan membantu melindungi keanekaragaman hayati dan menjaga ketahanan pangan bagi generasi mendatang.
Komitmen De Heus Indonesia terhadap Solusi Pakan Berkelanjutan
De Heus berkomitmen untuk mengembangkan solusi pakan yang meningkatkan produktivitas sekaligus keberlanjutan. Fokus kami pada riset dan inovasi memungkinkan kami untuk merancang formulasi pakan yang presisi dan disesuaikan dengan spesies ternak maupun akuakultur yang berbeda. Pendekatan kami mencakup:
- Formulasi Pakan Inovatif – Menggunakan bahan berkualitas tinggi dan mudah dicerna untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dan memperbaiki FCR.
- Strategi Pemberian Pakan yang Tepat – Sosialisasi dan penyesuaian program pakan dengan kebutuhan spesifik hewan di setiap tahap pertumbuhan untuk dapat menerapkan praktik pemberian pakan optimal.
- Sumber Bahan Baku yang Berkelanjutan – Memastikan bahwa bahan baku yang digunakan dalam produksi pakan diperoleh secara bertanggung jawab untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Masa Depan Produksi Protein Hewani Berkelanjutan
Meningkatkan konversi pakan memiliki tantangan teknis dalam pelaksanaannya namun hal ini kami anggap sebagai sebuah keharusan bagi industri pangan global. Dengan solusi pakan yang berkelanjutan, kami dapat menciptakan perubahan nyata dalam produksi ternak dan akuakultur untuk memastikan bahwa kami dapat memproduksi lebih banyak protein dengan lebih sedikit sumber daya seraya mengurangi dampak lingkungan.
Kami percaya bahwa konversi pakan yang lebih baik memiliki kontribusi nyata dalam produksi pangan, baik itu untuk peternak, konsumen, dan lingkungan kita. Dengan memprioritaskan efisiensi pakan, kami berkontribusi pada rantai pasok protein yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.