Newcastle Disease (Tetelo) pada Ayam: Ketahui hal berikut agar tidak berakibat fatal
Rangkuman Artikel
Penyakit Newcastle Disease (Tetelo) merupakan ancaman serius bagi peternak ayam broiler. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, dampak ekonomi, serta langkah-langkah pencegahan dan pengobatan untuk melindungi ternak dari penyakit ini.
Salah satu penyakit dalam usaha peternakan ayam yang berpotensi merugikan adalah Newcastle Disease. Kerugian yang signifikan dapat disebabkan bagi peternakan ayam. Untuk memahami ancaman ini dengan lebih baik, kita perlu menelusuri penyebab, gejala, dan strategi pencegahan serta pengobatan yang efektif terhadap Newcastle Disease.
Usaha peternakan ayam tidak luput dari ancaman penyakit yang mungkin menyerang di setiap saat. Beberapa faktor seperti lingkungan, imunitas ayam, dan manajemen yang kurang baik dapat berkontribusi terhadap serangan penyakit. Salah satu penyakit yang umum dan mampu berimbas besar bagi peternakan ayam adalah Newcastle Disease. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit dapat dengan mudah menular dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi usaha peternakan ayam. Untuk mengatasi hal tersebut, peternak perlu untuk mengetahui hal-hal mendasar terkait penyakit ini agar siap menghadapi kemungkinan yang dapat terjadi bagi usahanya.
1. Penyebab dan Gejala
Newcastle Disease, juga dikenal sebagai Tetelo, adalah penyakit yang disebabkan oleh avian paramyxovirus (APMV-1) yang besifat akut dan sangat mudah menular. Virus ini menyerang berbagai unggas domestik dan liar. Penamaan penyakit ini berkaitan dengan ditemukannya penyakit ini pertama kali di Newcastle pada tahun 1926. Sejak ditemukan, ND dianggap sebagai penyakit endemik di bergabai negara.
Masa inkubasi virus dapat berlangsung antara 2-15 hari atau rata-rata 6 hari. Ayam yang tertular akan mengeluarkan virus melalui alat pernafasan 1-2 hari setelah infeksi. Gejala klinis yang dapat ditimbulkan dari penyakit ini meliputi penurunan nafsu makan, gangguan pernafasan, pembengkakan jaringan di sekitar mata, diare, abnormalitas bentuk dan penurunan produksi telur. Salah satu gejala yang spesifik pada penyakit ini adalah gangguan saraf yang dapat meliputi tremor otot, lumpuh, dan leher berputar (tortikolis).
2. Jenis Penyakit
Tingkat keparahan yang dihasilkan dari symptom virus ini bergantung pada strain virus yang menginfeksi, umur dan, imunitas inangnya. Terdapat beberapa strain dari virus APMV-1 yang digolongkan kedalam 5 kelompok (WOAH, 2021) yang diantaranya adalah:
- Viscerotropik velogenik: suatu jenis yang sangat bersifat patogen dan sering disertai lesi pendarahan/hemoragik pada usus
- Neurotropik velogenik: suatu jenis yang menyebabkan angka kematian yang tinggi, biasanya diikuti gejala pada sistem pernafasan dan saraf
- Mesogenik: suatu jenis yang muncul dengan gejala pernafasan, saraf, namun dengan angka kematian yang rendah
- Lentogenik: suatu jenis infeksi pernafasan ringan atau subklinis
- Subklinis: suatu jenis yang biasanya terdiri dari infeksi saluran pencernaan subklinis
3. Dampak Ekonomi dan Produktivitas
Newcastle disease termasuk ke dalam salah satu penyakit yang paling merugikan bagi peternak unggas di Indonesia. Dampak kerugian yang dapat disebabkan oleh penyakit ini dapat meliputi tingkat kematian yang tinggi serta penurunan produktivitas. Pada strain velogenik, tingkat kematian dapat mencapai 60-80%. Sedangkan, pada strain lain yang tidak begitu mematikan dapat menurunkan pertumbuhan bobot badan harian dan produksi telur yang menurun dan berkurang hingga 60%. Potensi penyebaran virus yang mudah dan cepat dapat merugikan peternakan terdekat di lingkungan sekitar.
4. Pencegahan
Mencegah lebih baik dari mengobati. Perlu dilakukan beberapa langkah pencegahan berikut untuk mengurangi resiko penyakit ND:
Sanitasi kandang
Jaga kondisi litter kandang agar selalu kering, Kondisi litter yang basah dapat mengingkatkan kadar ammonia yang tinggi dalam kandang sehingga dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan yang dapat memicu infeksi penyakit pernafasan. Selain itu perlu dilakukan sirkulasi udara kandang yang baik agar kelembaban dalam kandang dalam batas normal.
Pemberian vitamin dan suplementasi pakan
Imunitas tubuh ayam perlu dijaga agar meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit. Berikan multivitamin secara rutin maupun suplementasi herbal pada pakan ataupun air minum ayam.
Berikut ini beberapa suplementasi pakan herbal yang dapat digunakan untuk ayam:
- Kunyit dan Temulawak
Kurkumin yang terkandung dalam kunyit memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh ayam. - Bawang Putih
Allicin dalam bawang putih mampu menghambat replikasi virus dan meningkatkan respons imun tubuh ayam.
Vaksinasi dan pemantauan oleh dokter hewan
Pemantauan kesehatan hewan perlu dilakukan secara berkala oleh ahli. Selain itu program pemberian vaksin yang disesuaikan dengan profil peternakan dapat meningkatkan ketahanan ayam terhadap penyakit spesifik. Terdapat dua jenis vaksin yang dapat disuntikkan, yakni vaksin aktif dan vaksin tidak aktif. Vaksin aktif adalah vaksin yang berisi organisme hidup atau bibit penyakit yang telah dilemahkan. Jenis vaksin ini mampu merangsang sistem kekebalan tubuh pada ayam kampung selama jangka waktu yang panjang, sehingga lebih umum digunakan daripada vaksin tidak aktif. Konsultasikan dengan ahli jika terdapat gejala maupun program vaksin yang baik untuk peternakan Anda.
Penerapan Biosekuriti
Pembatasan vektor penyakit seperti pekerja kandang, alat transportasi dan sarana pendukung kegiatan. Lakukan desinfeksi pada setiap hal yang berpotensi digunakan untuk ayam.
5. Pengobatan
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan ND. Pengobatan penyakit ini dapat meliputi penggunaan obat-obatan antivirus yang diresepkan oleh dokter hewan, terapi nutrisi untuk mendukung pemulihan ayam, dan isolasi ayam yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran virus ke ayam lainnya. Selain itu, lakukan pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder yang dapat menyerang.
Penyakit ND merupakan salah satu penyakit yang membahayakan usaha peternakan. Perlu dilakukan pencegahan dengan penerapan manajemen kandang dan vaksinasi yang dikordinasikan dengan dokter hewan. Belum ditemukan obat yang mampu menyembuhkan secara spesifik penyakit ND sehingga mecegah secara dini penularan penyakit ini merupakan cara terbaik untuk melawannya.