Pakan Merupakan Biaya Terbesar dalam Budidaya
Pakan merupakan kebutuhan mendasar dalam menjalankan kegiatan beternak maupun budidaya. Kebutuhan akan pakan dengan nutrisi yang mencukupi mampu mendukung proses pertumbuhan sehingga perlu diperhatikan dengan baik. Biaya yang dikeluarkan untuk pakan umumnya dapat mencapai 60-80 persen dari modal keseluruhan yang dikeluarkan dalam menjalankan kegiatan budidaya. Sehingga, penting untuk memberikan pakan secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan ikan agar hasil akhir budidaya menjadi maksimal.
Metode Pemberian Pakan Harian dalam Budidaya Ikan
Pemberian pakan dalam budidaya ikan memerlukan efisiensi agar tidak terjadinya kelebihan maupun kekurangan dalam pemberian pakan. Kekurangan dalam memberi pakan akan membuat potensi genetik dari ikan yang dipelihara tidak tercapai dengan maksimal, sedangkan kelebihan pakan akan membuat biaya berlebih dan lebih jauh dapat menurunkan kualitas air karena meningkatnya kadar amonia dari kolam budidaya dan mampu berdampak negatif pada performa ikan. Selain jumlah, periode pemberian pakan juga merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung asupan pakan yang optimal. Pakan perlu diberikan secara bertahap agar ikan mampu mencerna dan kembali mengkonsumsi pakan secara bertahap dan berkelanjutan. Menurut berbagai literasi ikan memiliki kebutuhan harian pakan agar dapat mendukung pertumbuhan sebesar 3 persen dari bobot tubuhnya.
Sampling untuk Menentukan Estimasi Bobot Badan Populasi
Sampling sebelum melakukan pemberian pakan perlu dilakukan untuk mengetahui estimasi dari bobot individu ikan yang berada dalam kolam pembesaran. Sampling untuk menentukan bobot badan ikan sebaiknya dilakukan selama 2 minggu sekali untuk mengetahui laju pertumbuhan populasi ikan. Pengambilan sampel bobot badan ikan dilakukan dengan mengambil secara acak ikan yang ada di berbagai titik kolam untuk mendapatkan gambaran rataan keseluruhan ikan yang paling mendekati dalam populasi. Semakin banyak jumlah ikan yang diukur dalam sampling maka akan semakin mendekati dan menggambarkan keseluruhan populasi. Sampling yang dilakukan juga dapat menjadi cara untuk mengetahui kesehatan populasi dan performa populasi lainnya seperti FCR yang akan dibahas lebih lanjut dibawah.
Setelah mengetahui bobot rataan populasi ikan Anda dapat mengetahui jumlah pakan optimal harian yang dapat diberikan pada kolam pembesaran. Jumlah pakan yang diberikan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Rumus Pemberian Pakan Harian Ikan
Contoh kasus:
Hasil sampling yang telah dilakukan menunjukan rataan bobot badan rataan ikan dari 20 sampel ikan adalah 100 gram. Jumlah ikan yang ditebar pada awal pembesaran sebanyak 2000 ekor. Maka,
Jumlah Pakan Harian = 0,1 kg x 2000 x 3%
Jumlah Pakan Harian = 6 kg
Pemberian pakan perlu dilakukan juga secara bertahap. Umumnya pembudidaya ikan membagi pemberian pakan ke dalam 3 tahap dengan masing-masing jeda selama 4 jam seperti pukul 8 pagi, 12 siang dan 4 sore. Pemberian bertahap ini dilakukan untuk meningkatkan konsumsi pakan secara bertahap dan menghindari kelebihan pakan jika diberikan secara bersamaan.
Feed Conversion Ratio (FCR) Parameter Penting untuk Performa Budidaya
Pemantauan performa ikan perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran keselurahan budidaya yang dilakukan. Salah satu parameter yang penting untuk diperhatikan adalah Feed Conversion Ratio (FCR). Nilai FCR menggambarkan seberapa efektif ikan dalam mengubah pakan menjadi 1 kilogram bobot tubuh. Pengukuran FCR ini dapat dilakukan bersamaan dengan sampling bobot tubuh.
Metode dalam menentukan FCR dalam budidaya dibagi ke dalam dua jenis. Pertama, penentuan FCR sebelum panen, sedangkan yang kedua yaitu penentuan FCR setelah panen. Metode penentuan FCR yang pertama dilakukan dengan mengambil populasi sampling untuk mengetahui performa ikan yang dipelihara selama berjalannya siklus pembesaran, namun metode ini tidak menggambarkan kondisi aktual hasil budidaya karena tidak melambangkan keselurahan populasi dari ikan yang dibesarkan. Sedangkan, metode kedua merupakan hasil setelah selesainya suatu siklus dan menggambarkan performa akhir dari suatu siklus budidaya ikan.
Penentuan FCR dapat Ditentukan dengan Menggunakan Rumus Berikut
1. Penentuan FCR Sebelum Panen
Sebagai contoh mari simak kasus berikut:
Jumlah pakan ikan yang telah diberikan hingga waktu penghitungan sampling adalah 300 kg. Bobot rata rata ikan yang dihasilkan pada populasi sampling adalah 200 gram. Padat tebar ikan yang digunakan dalam kolam adalah 1000 ekor
Maka, perhitungannya sebagai berikut
300 kg / 0,2 kg x 1000
300 kg / 200 kg = 1,5
2. Penentuan FCR Sesudah Panen
Sebagai contoh mari simak kasus berikut:
Jumlah pakan ikan yang diberikan selama siklus pemeliharaan adalah 500 kg. Bobot keseuruhan populasi ikan yang dipanen adalah 450 kg, dan bobot keseluruhan ikan saat tebar awal adalah 50 kg.
Maka, dengan menggunakan rumus tersebut:
500 kg / (450-50) kg
500 kg / 400 kg = 1,25
Nilai FCR ini menunjukan bahwa setiap 1,25 kg pakan yang diberikan untuk ikan mampu memberikan pertumbuhan sebesar 1 kg pada ikan secara keseluruhan. Semakin kecil nilai FCR maka akan semakin baik kualitas pakan yang digunakan dan kemampuan ikan untuk mengonversi energi.